Jumat, 06 Mei 2011

LOCAL WISDOM atau KEARIFAN LOKAL


Negara-negara yang berada di kawasan Asia, termasuk Indonesia dikenal bangsa-bangsa daerah lain sebagai bangsa dan Negara yang masih sangat menjunjung adat istiadat serta kebiasaan daerahnya masing-masing. Masih kentalnya budaya daerah yang sangat mempengaruhi masyarakat yang tinggal di suatu daerah tersebut atau masyarakat yang berasal atau keturunan dari daerah tersebut. Entah kebudayaan itu masih bersifat mistis (berbau gaib) atau yang sudah tidak terpengaruh dari hal-hal tersebut namun terpengaruh karena buah pemikiran dan ide dari masyarakat setempat. Kehidupan mereka cenderung tidak sepenuhnya berkembang secara modern atau seperti pada era globalisasi saat ini, namun masih menjunjung adat istiadat atau kebiasaan dari masing-masing daerah.

Budaya suatu daerah dengan daerah lain tentu saja berbeda. Budaya daerah cenderung menunjukkan identitas daerah itu dan cara hidup masyarakat yang tinggal di daerah itu. Budaya berkembang sesuai dengan kearifan lokal tertentu untuk menjawab tantangan jaman yang ada dan penyesuaian antara masyarakat dengan keadaan lingkungan setempat. Prinsip-prinsip kearifan lokallah yang sangat berkaitan dengan budaya tertentu.

Kearifan lokal atau yang sering disebut dengan Local Wisdom merupakan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyrakat lokal dalam menjawab berbagai masalah kehidupan. Masalah-masalah kehidupan yang cenderung dihadapi adalah pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan hidup masyarakat di daerah tersebut dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, oraganisasi sosial, bahasa dan komunikasi, dan juga kesenian. Kearifan lokal dapat juga dikatakan sebagai kebijakan daerah itu untuk mengelola dan mengusahakan kesejahteraan bersama. Perkembangan dan penerapan kearifan lokal inilah yang mempengaruhi kebudayaan tatanan masyarakat suatu daerah.

Kearifan lokal suatu daerah lahir dan berkembang serta menjamur dari generasi ke generasi seolah-olah bertahan dan berkembang dengan sendirinya. Padahal, mungkin dapat dikatakan juga kearifan lokal tidak memiliki ilmu atau teknologi yang mendasarinya. Tidak ada pendidikan atau pelatihan untuk meneruskan keahlian. Kearifan tersebut terpelihara dan tumbuh dalam masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal melanggengkan kemampuan yang dimiliki suatu daerah. Kekhasan inilah yang perlu kita pelajari bersama. Kearifan ini merupakan bagian dari budaya. Satu kemampuan untuk bersaing dan bertahan yang perlu dimanfaatkan dan dipertahankan. Bisa dikatakan sebagai suatu aktivitas yang khas.

Ada banyak kearifan lokal yang terdapat di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Karapan Sapi atau bulls race yang sangat kental dan berasal dari Pulau Madura. Karapan sapi yang berasal dari Pulau Madura ini sebenarnya suatu aktivitas yang dilakukan untuk menyambut masa tanam padi. Maksud dari karapan sapi ini sebenarnya digunakan untuk membangun komunikasi dan informasi saat musim tanam. Ketika musim penghujan mulai tiba, biasanya diadakan karapan sapi. Semua bagian dari masyarakat yang berada di Pulau Madura turut berpartisipasi dan bergembira bersama dalam merayakannya. Baik itu, masyrakat yang hanya buruh saja, masyarakat yang memiliki sapi atau yang memiliki ladang/sawah.

Ada banyak filosofi dan alasan mengapa diadakan karapan sapi di Madura pada awal musim hujan. Pada waktu inilah, saat yang paling tepat untuk bercocok tanam. Mulai dari padi, buah-buahan, palawija dan lain-lain. Mengingat Pulau Madura tanahnya tandus, gersang, jarang hujan, dan tanah sawah di Madura hanya sekali digunakan untuk bercocok tanam khususnya padi. Oleh karena inilah, karapan sapi diadakan sebagai bentuk kearifan lokal di Pulau Madura untuk mengkomunikasikan bahwa musim tanam telah tiba.

Mungkin banyak orang bertanya mengapa sapi? Mengapa bukan binatang yang lainnya saja? Bukan tanpa alasan penduduk Madura memilih sapi yang dijadikan binatang untuk perayaan. Beberapa alasan yang dijadikan alasan adalah antara lain karena jenis sapi di Madura berbeda dengan sapi-sapi di daerah lain. Sapi-sapi Madura memiliki banyak keistimewaan, mampu berlari sangat kencang. Bahkan pernah disebutkan sapi betina yang berasal dari Madura tidak boleh dibawa keluar dari Pulau Madura. Bahkan sepasang sapi Madura ini, harganya mencapai 100 juta rupiah. Sehingga sapi memilki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi di masyarakat Madura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar